Cerita Ngocol yang Bikin Redaksi Kecantol

Cerita Ngocol yang Bikin Redaksi Kecantol Nggak bisa dipungkiri, salah satu rubrik fiksi yang diminati dan selalu dinanti oleh Sobat ...



Cerita Ngocol yang Bikin Redaksi Kecantol

Nggak bisa dipungkiri, salah satu rubrik fiksi yang diminati dan selalu dinanti oleh Sobat Nida adalah rubrik cerpen ngocol. Ya, kan kan kan? Alhamdulillah-nya lagi, sejak dipancing pertama kali dengan cerpen ngocol besutan cerpenis sekaligus novelis andal; Iwok Abqary, antusiasme Sobat Nida lumayan besar. Apalagi saban muncul cerpen ngocol terbaru di web Annida-Online, biasanya akan cepat tuh cerpen ngocol lain “setipe” yang masuk ke email redaksi.

“Setipe", Nid?

Iya, “setipe”. S-E SE T-I TI P-E PE. Baik setipe pemakaian logat suku tertentu hingga setipe kata-kata dan cara melucunya. Nggak salah sih, Sob, memakai logat bahasa suku tertentu atau meniru cerpen orang lain. Lagian salah satu cara belajar nulis yang efektif kan dengan rumus ATM: Amati, Tiru, Modifikasi. Hanya saja ada beberapa yang lupa rumus Modifikasi-nya. Jadi hanya mengamati dan meniru sedikit, deh. Padahal kan modifikasi ini yang penting, yang akan menjadi pembeda antara penulis satu dengan lainnya. Iya nggak?

Nah, berikut beberapa tips dari Nida untuk yang suka nulis cerpen ngocol, biar cerpen ngocolnya sukses membuat hati redaksi kecantol:

1. Cerpen ngocol nggak selalu identik dengan kata ganti gue-elo
Emang sih, kebanyakan cerpen ngocol di web Annida-Online menggunakan kata ganti gue-elo. Tapi beneran deh Sob, cerpen ngocol nggak selalu identik dengan kata ganti gue-elo. Coba baca lagi cerpen ngocol berjudul JUARA atau DRAMA RAMA. Biarpun nggak pake kata ganti elo-gue, tapi tetep ngocol, kan?! Eh nggak ngocol deng, tapi ngocol banget! Jangan sampai deh, cerpen kita yang sudah ada bibit lucu eh malah jadi garink bin jayus karena maksa menggunakan kata ganti gue-elo.

2. Cerpen ngocol juga nggak selalu identik dengan pemakaian logat suku tertentu
Ini juga salah satu kasus yang banyak menimpa cerpen ngocol Sobat Nida yang masuk ke email redaksi. Masih ada stigma bahwa bahasa yang ngocol itu ya cuma bahasa Betawi. Padahal nggak juga, lho... Dengan bahasa daerah lain pasti bisa ngocol juga. So, kalau Sobat Nida berasal dari suku tertentu, coba deh buat cerpen ngocol yang ada unsur bahasa daerahmu. Daripada maksa menggunakan bahasa Betawi tapi jadinya maksa banget, mending promosiin bahasa daerahmu. Tuuul?

3.BeYourself!
Yakin deh, Sob, kalau kita mampu bercerita dengan gaya kita sendiri. Nggak perlu bercerita apalagi melucu dengan gaya orang lain, karena tiap orang itu unik. Kalau kata Katty Perry: you're original... cannot be replaced, gitu loch! Beda kepala beda cara. So, coba deh improvisasi kata-kata lucu made in kita sendiri. Contohnya udah jelas: Raditya Dika, yang menjadi icon cerita komedi baru di jagat kepenulisan tanah air. Karya-karyanya yang walaupun hanya curhatan dari blog semata, begitu diminati oleh pembaca Indonesia khususnya remaja. Karena apa? Yap, karena Radit menyuguhkan komedi baru dalam bercerita. Prok, prok, prok... congrat!

4.Jangan lupakan amanat
Ini dia nih poin pertama dan paling utama untuk tiap naskah yang lolos meja redaksi annida-online. Mau lucu guling-guling kasur sampai bikin perut mules, kalau nggak ada amanat untuk pembaca, dijamin nggak bakalan lolos! Hehe.

Oke deh Sob... buat yang selalu setia menanti dan menunggu cerpen ngocol di web annida-online, ayuk ikutan berpartisipasi dengan memakai beberapa tips di atas. Nida tunggu yayayaaa! ^___^
source: annidaonline.com


You Might Also Like

0 komentar